Interior Desain Rumah Tips Rumah

Desain Interior Rumah Tinggal Minimalis

Desain Interior Rumah Tinggal

Desain Interior Rumah Tinggal – Jenis ruang yang dibutuhkan dalam sebuah rumah tinggal perlu direncanakan sejak awal karena ini adalah termasuk hal yang paling utama. Kebutuhan jenis ruang dalam rumah tinggal tergantung dari jenis kegiatan yang akan dilakukan pada rumah tinggal tersebut.

Terdapat beberapa macam ruang yang biasanya ada dan sering digunakan dalam rumah-rumah tinggal di Indonesia, masing-masing ruang ini memiliki fungsi khusus.

Ruang-ruang tersebut adalah ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan,ruang dapur,ruang tidur,dan kamar mandi. Dari berbagai ruang tersebut, terdapat pembagian area zona ruang, yaitu tingkat privasi dari ruang yang bersangkutan, meliputi ruang publik, semi privat , dan privat.

Desain Interior Rumah Tinggal Minimalis

Aspek Arsitektural Rumah Tinggal

Desain Interior Rumah Tinggal

Aspek arsitektural dapat dipahami melalui dua kata yaitu fungsi dan bentuk. Untuk memenuhi fungsinya, sebuah bangunan harus menyediakan sebuah tepat berlindung atau bekerja yang menyenangkan dan efisien bagi Penghuninya.

Sedangkan bentuknya, mengacu pada seluruh bagian yang tampak, baik bagian luar maupun bagian dalam.

Penataan Cahaya

cahaya adalah faktor yang penting untuk menghidupkan suasana interior. Karena cahaya akan menampakkan bentuk, warna, dan tekstur, juga menampakkan interior itu sendiri.

Fungsi pencahayaan dalam interior adalah untuk menyinari bangun dan ruang suatu lingkungan interior, dan mendukung penghuni rumah tinggal dalam melakukan kegiatan dengan cepat, aman dan nyaman.

Menurut Suptandar (1999:218) dijelaskan bahwa pada dasarnya ada dua jenis pencahayaan, yaitu cahaya alam dan cahaya buatan. Dalam beberapa hal fungsi kedua jenis cahaya tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan.

Sumber pencahayaan alam dalam perancangan interior umumnya digunakan pencahayaan sinar matahari. Sistem pencahayaan alami dapat dibedakan menjadi pencahayaan langsung dan tidak langsung.

Baca Juga:  Desain Interior Rumah Type 70: Kreativitas dan Kenyamanan

Pencahayaan langsung dalam interior diwujudkan melalui atap, jendela, dan genting kaca. Untuk sistem pencahayaan tidak langsung, dalam perancangan ruang dilakukan melalui skylight dan permainan bidang kaca.

Penataan Akustik

Penataan akustik dalam interior betujuan agar suara-suara yang diinginkan penghuni dapat dipertahankan dan kualitas suara yang kita kehendaki dapat diperbaiki, serta dapat mengurangi atau menghilangkan suara-suara yang dapat mengganggu aktivitas dalam rumah tinggal tersebut.

Suara adalah bentuk energi kinetik yang disebabkan oleh vibrasi. Suara akanMenghasilkan gelombang akan merambat keluar dan membentur penghalangatau permukaan.

Dalam interior, suara akan merambat melalui bahan-bahan yang digunakan pada lantai, dinding, langit-langit dan furniture. Material yang keras, padat, dan kaku akan memantulkan suara, sedangkan material yang lunak, berpori, akan menyerap dan melepas energi suara.

 

Penataan Sirkulasi Udara

Pada rumah tinggal, pandangan melalui jendela menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bangun interior, jendela juga menjadi penghubung antarabagian dalam dan bagian luar.

Ukuran dan orientasi jendela dan lubang cahaya dari atap, akan mengendalikan kuantitas dan kualitas cahaya matahari yang menembus dan dan menyinari ruang interior. Pertimbangan dalam menempatkan jendela dalam rumah tinggal akan mempengaruhi temperatur, cahaya, dan arah angin.

Penataan sirkulasi udara secara alami dalam ruang interior memerlukan penggunaan jendela yang dapat dibuka-tutup. Pada waktu musin panas, ventilasi pendorong angin diperlukan untuk menyejukkan karena adanya penguapan.

Sedangkan untuk cuaca dingin, angin harus dihindari atau ditahan agar tidak dapat menembus jendela-jendela dan masuk ke dalam bangunan. Ventilasi sampai tingkat tertentu dibutuhkan untuk kesehatan agar udara dalam ruangan dapat mengalir dengan lancar, sehingga baubauan yang mengganggu dalam interior dapat keluar.

Ventilasi alam dalam ruang interior bangunan terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara maupun temperaturnya. Terdapat beberapa pola sirkulasiudara yang terjadi dalam setiap ruangan, hal ini dipengaruhi oleh bentuk geometri bangunan daripada kecepatan angin.

Copyright Milik CV. Dinasti Nawa Karya, Segala Tindak Pengambilan Aset Digital, Copy dan Paste Akan Kami Proses Secara Hukum.