Fungsi Secondary Skin – Pernah dengar sebutan secondary skin? Mungkin beberapa dari kamu masih asing dengan istilah itu, tetapi secara tidak sadar, kamu pasti pernah melihat atau mendapati secondary skin pada bangunan rumah, khususnya untuk rancangan rumah modern minimalis.
Secondary skin sebagai salah satu bagian terluar dari fasad rumah yang pada umumnya tidak langsung menempel pada dinding eksterior rumah.
Secondary skin dipakai oleh para arsitek sebagai lapisan kedua yang berperan untuk melindungi rumah dari paparan sinar matahari yang panas. Akan tetapi, sebenarnya masih tetap ada fungsi lain dari secondary skin. Apa saja ? Yok, baca ulasan kami berkenaan fungsi secondary skin pada bangunan rumah berikut ini!
Fungsi Secondary Skin pada Bangunan Kekinian!!
Mengurangi Hawa Panas pada Rumah
Nah, karena kemampuannya menghalau cahaya matahari masuk ke rumah, secondary skin jadi bisa meredam hawa panas yang dibawa oleh cahaya alami tersebut.
Disamping itu, jika kamu menggunakan secondary skin tanpa jendela kembali di bagian dalamnya, kamu bisa juga rasakan udara segar di sore hari yang masuk lewat celah atau kisi secondary skin. Dengan demikian, hunianmu akan berasa sejuk setiap saat.
Melindungi Rumah dari Perubahan Cuaca
Secondary skin memang direncanakan khusus untuk melindungi rumah pada cuaca-cuaca tertentu, seperti panas terik, hujan lebat, dan terjangan angin kencang.
Saat sinar matahari ada, secondary skin bisa menjadi pelindung, di mana tidak semua sinar akan masuk langsung karena terhalang oleh kisi-kisi secondary skin. Dengan begitu, hunianmu akan jadi lebih teduh tanpa menghilangkan cahaya alami sama sekali.
Begitu juga saat terjadi hujan yang disertai angin kencang, kehadiran secondary skin membuat debu, kotoran, dan air hujan akan lebih sulit masuk ke rumah. Dengan begitu, hunianmu tentu menjadi lebih sehat dan bersih.
Menambah Estetika Bangunan Rumah
Dari sisi beberapa fungsi utamanya, secondary skin punya fungsi dekorasi yang sanggup jadi daya tarik pada fasad bangunan rumah. Model atau desain secondary skin sendiri benar-benar bervariasi, seperti model minimalis, modern, atau kontemporer.
Selain itu, material yang dipakai untuk membuat secondary skin juga beragam ragam, mulai dari material besi, kayu, bambu, bahkan juga ada juga yang membuat dari susunan botol kaca bekas, lho!
Secara visual, rumah yang menggunakan secondary skin akan terlihat lebih mewah dan estetik. Nah, karena secondary skin bisa mempengaruhi tampilan rumahmu, baik langsung atau tidak langsung, sebaiknya kamu pilih model secondary skin yang sesuai dengan ide rumahmu, ya!
Meningkatkan Privasi
Saat ini, ada banyak rumah yang mengusung ide terbuka, di mana ada jendela kaca besar sehingga sisi di rumah terekspos secara jelas. Hal ini memiliki arah tersendiri, seperti untuk membuat hunian terlihat lebih estetik atau supaya sisi dalam rumah jadi terasa lebih lapang.
Namun, pada saat tertentu, kamu tentu membutuhkan privasi, ‘kan? Sebagai solusinya, kamu tak perlu mengganti jendela itu dengan dinding, tetapi gunakan saja secondary skin. Celah-celah yang umumnya ada pada permukaan secondary skin memungkinkan kamu masih tetap memiliki hunian terbuka dengan privasi yang lebih terjaga.
Tidak hanya itu, di zaman yang semakin berkembang ini juga telah ada secondary skin yang memakai bantuan teknologi. Jadi, sama dengan jendela, model secondary skin yang canggih ini dapat dibuka-tutup hingga kapan saja membutuhkan privasi, kamu perlu menutupnya.
Media Tanaman Rambat
Satu lagi nilai lebih dari secondary skin, yakni menjadi sarana untuk menanam tanaman rambat yang dapat membuat kesan alami sekalian unik pada hunianmu. Seperti yang kita tahu jika eksterior rumah dapat mencermikan kepribadian atau kesukaan penghuni rumahnya.
Oleh karena itu, secondary skin sangat pas untuk kamu yang ingin mengekspresikan hobi bercocok tanam. Adapun tipe tanaman merambat yang dapat kamu pakai pada secondary skin di antaranya ialah Lee Kwan Yew dan Vernonia Elliptica.
Melalui ulasan di atas, diharap kamu tidak hanya memahami fungsi secondary skin saja, tetapi dapat mempertimbangkan penggunaannya pada hunianmu. Apa kamu tertarik? Jangan lupa baca juga artikel menarik lainnya di Dinastiarsitek, ya!