Prinsip Desain Interior – Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasi, yang di aplikasikan dalam bentuk rupa bangunan sampai perabot nya sehingga menjadi sebuah karya.
Dalam pembuatan suatu desain yang mewakili, baik itu Arsitektur bangunan maupun interiornya, kita wajib memegang teguh prinsip-prinsipnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Setidaknya, ada 7 macam prinsip desain yang perlu diketahui antara lain
Prinsip Desain Interior yang Wajib Anda Ketahui!
1. Sequence (Urutan)
Adapun pengertian urutan yaitu perubahan pengalaman saat seseorang mengamati suatu komposisi desain bangunan. Urutan bisa dikatakan bagus manakala perubahan yang terjadi mengalir secara alami tanpa adanya kejutan yang tidak perlu.
Prinsip squence ini sangat penting untuk kita pegang teguh karena berpengaruh langsung terhadap bagaimana cara pandang seseorang terhadap desain arsitektur yang telah kita buat. Bagaimanapun, prinsip ini akan memudahkan orang lain dalam memahami maksud dan tujuan desain.
2. Balance (Keseimbangan)
Secara sederhana, balance mencerminkan suatu kualitas desain yang tidak berat sebelah dan tampak seolah mempunyai porsi yang sama. Meskipun begitu, kita harus merancang
interior menjadi bentuk yang simetris untuk membuatnya terlihat seimbang. Penataan asimetris justru banyak digunakan asalkan semua sudut ruangan terlihat sama, selaras, dan seimbang.
3. Unity (Kesatuan)
Adapun maksud unity lebih kepada menyatunya semua unsur desain secara apik. Oleh karena itu, perlu upaya maksimal dari kita untuk membuat unsur-unsur
ini saling mendukung dan melengkapi sehingga membentuk satu bidang desain yang sempurna dan tidak berlebihan. Tujuan dari menyatukan unsur-unsur desain ini tidak lain adalah untuk menciptakan bangunan sesuai dengan konsep yang diusung.
4. Purpose (Perbandingan)
Dalam dunia interior dan arsitektur, yang dimaksud perbandingan adalah keterikatan antara satu unsur dekorasi dengan unsur dekorasi yang lainnya.
Hubungan yang dimaksud adalah dalam hal ukuran, misalnya besar, sedang, dan kecil. Penggunaan perbandingan sebaiknya bersifat wajar serta mengacu pada aspek rasional dan tidak dipaksakan.
5. Rhythm
Prinsip desain yang kelima adalah irama. Kandungan irama dalam suatu desain mampu menggugah perasaan tertentu bagi seseorang.
Prinsip irama ini erat kaitannya dengan urutan. Apabila urutan yang dibangun memiliki pola yang bagus, maka irama yang dihasilkan pun akan demikian juga.
Sebagai contoh adalah pada urutan titik. Ketika kita membentuk titik-titik dengan pola yang sama, maka irama yang dihasilkan pun berbeda dengan titik-titik yang dibentuk secara per kelompok.
6. Scale (Skala)
Skala merupakan suatu sistem pengukuran, dalam bentuk sentimeter dan inchi, tentang hubungan antara unsur dekorasi dengan manusia.
Perlu diperhatikan bahwa dalam membuat desain, di samping faktor keindahan, kita juga harus mengedepankan kenyamanan sebagai faktor utamanya. Hal ini tidak terlepas dari tujuan dibuatnya suatu desain bangunan, yakni untuk keperluan hidup manusia.
7. Point of Interest (Tekanan)
Tekanan, kami biasa menyebutnya titik fokus, yaitu pusat perhatian mata ketika melihat suatu desain. Titik fokus ini akan ditangkap pertama kali oleh mata sehingga memerlukan tingkat pengolahan yang lebih tinggi. Kehadiran titik fokus ini sangat dominan, sehingga unsur-unsur di sekitarnya harus disesuaikan secara harmonis.
Beberapa Konsep Interior Rumah
1. Konsep Interior Gaya Rustik
Konsep rustik adalah gayainterior yang memberikan penekanan pada alam dan unsur natural. Rustik juga biasa dikenal sebagai konsep interior pedesaan. Ia mengutamakan suasana alam yang diadopsi ke dalam setiap ruang.
Desain interior gaya rustik banyak menggunakan bahan-bahan dan material dari alam seperti kayu, bambu atau bebatuan. Memilih konsep interior ini Anda bisa meminimalkan penggunaan bahan finishing sehingga sangat mengandalkan kualitas material produknya.
Kesulitan memakai konsep interior rustik terletak pada proses pemilihan material yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pemilihan material yang tidak pas dan jelek akan berdampak pada hasil yang tidak maksimal.
2. Konsep Interior Neo Klasik
Gaya dekorasi neoklasik mengambil akarnya dari penemuan bangsa Yunani dan Romawi pada abad delapan belas. Gaya ini tampak subur namun elegan.
Pengaruh besar gaya neoklasik mengilhami arsitek Skotlandia Robert Adam yang telah menafsirkan kembali konsep klasik dengan menambahkan elemen arsitektur dari budaya yang berbeda pada gaya itu.
Warna dalam desain bergaya neoklasik sebagian besar bernuansa cerah seperti warna krim, abu-abu, biru pucat, kuning dan hijau.
Sementara warna hitam, merah, emas dan terra cotta digunakan sebagai warna aksen. Sementara untuk wallpapernya digunakan secara bersama-sama dengan mural dan langit-langit yang semuanya menciptakan tampilan mewah.